IMG-LOGO

Beranda Fiqih Do'a & Dzikir AGAR ALLAH MENJAGA KITA
Do'a & Dzikir

AGAR ALLAH MENJAGA KITA

Di antara nikmat yang sangat besar yang Allah berikan kepada kita, saudaraku sekalian, yaitu nikmat Islam dan nikmat iman. Ini merupakan kenikmatan yang luar biasa, dan kita berharap, mudah-mudahan, nikmat-nikmat itu Allah tetap jaga untuk kita. Saya yakin semua kita ingin dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala; dijaga badannya, dijaga hartanya, dijaga keluarganya. Demikian pula yang paling penting adalah dijaga keimanannya sampai meninggal dunia, karena kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjaga, siapapun yang ingin menyakiti kita tidak akan ada yang mampu. Kenapa? Karena Allah sebaik-baiknya penjaga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

…اللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا…

“Allah adalah sebaik-baik Penjaga.” (QS. Yusuf[12]: 64)

Maka pertanyaannya adalah bagaimana caranya dijaga oleh Allah? Ini yang kita pikirkan. Sebab kalau sudah dijaga oleh Allah, kita tenang, bahagia dunia dan akhirat. Tapi kalau Allah tidak jaga, walaupun kita dijaga sama Kopassus, ABRI, ataupun militer, misalnya, maka sangat mudah Allah untuk memberikan mudharat kepada kita, karena kekuatan itu hanya milik Allah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memberikan kepada kita tips agar dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Abdullah bin Abbas berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memboncengku di atas keledai, lalu beliau bersabda kepadaku,

يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ…

‘Hai anak! Sungguh aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapatkan Allah berada di hadapanmu.'” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah mengatakan kepada Ibnu Abbas di sini, “Jagalah Allah.” Apa maksudnya “jagalah Allah”? Apakah Allah butuh kepada penjagaan kita? Tentu Allah tidak butuh kepada penjagaan kita, justru Allah yang menjaga kita. Tapi apa maksudnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan kepada Abdullah bin Abbas, “Jagalah Allah”?

Al-Hafiz Ibnu Rajab dalam kitab beliau yang berjudul “Jami’ul Ulum wal Hikam” ketika mensyarah hadits ini, beliau berkata, “Jagalah perintah-perintah Allah, jaga larangan-larangan Allah, jaga batasan-batasan agama Allah, niscaya Allah akan menjaga kamu, menjaga pada badan kamu, pada harta kamu, bahkan kepada keturunan kamu, dan Allah akan jaga kamu saat sakaratul maut.”

Sungguh ini kalimat yang hendaknya kita camkan. Siapapun yang ingin dijaga oleh Allah, maka kata Rasulullah, “Jagalah Allah,” artinya, jaga perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Contoh perintah Allah, misalnya shalat, jaga shalat. Allah berfirman,

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

“Jaga oleh kalian dengan sungguh-sungguh shalat lima waktu, terutama shalat wustha (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah[2]: 238)

Allah juga berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا…

“Perintahkan keluargamu untuk shalat, dan sabarlah kamu di atasnya.” (QS. Tha Ha[20]: 132)

Maka kita jaga kekhusyukan di dalam shalat, demikian pula jaga rukun-rukun shalat, jaga syarat-syarat sah shalat, jaga juga kewajiban-kewajiban shalat. Kalau kita jaga shalat dengan sungguh-sungguh, Allah pasti akan jaga kita.

Doa Agar Allah Menjaga Kita

Ada beberapa doa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ajarkan. Di antaranya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari hilangnya kenikmatan yang Engkau berikan kepadaku dan berubahnya afiat yang telah Engkau anugerahkan, dari siksaMu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaanMu.” (HR. Muslim)

Jika sekarang kita diberi kenikmatan, jangan pernah menganggap kenikmatan ini tidak mungkin Allah hilangkan. Ingat, Allah sangat mampu untuk menghilangkan nikmat tersebut. Ada orang yang sehat, dicabut Allah kenikmatannya, kemudian dia sakit-sakitan terus. Ada satu desa yang tadinya makmur, dicabut Allah kenikmatannya, akhirnya menjadi desa yang miskin. Ada negara yang tadinya kaya, dicabut kenikmatannya oleh Allah, jadi negara yang susah. Ingat, Allah sangat mampu untuk mencabut kenikmatan itu.

Kenikmatan mata, kita bisa melihat, mudah bagi Allah menjadikan mata kita buta. Kenikmatan pendengaran, mudah bagi Allah untuk menjadikan kita tuli. Ada orang yang kaya raya, duitnya banyak, tapi Allah memberikan penyakit sehingga ia tidak bisa menikmati kekayaannya. Itu semua mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berlindung kepada Allah dari hilangnya kenikmatan. Dan hilangnya kenikmatan adalah akibat maksiat.

 

Like & Comment
IMG

Artikel Terbaru