Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:
Sesungguhnya di antara rahasia keagungan agama ini adalah bahwa Islam tidak meninggalkan satu sisi pun dari kehidupan ini kecuali terdapat baginya penjelasan dan tuntunan. Di antara aktifitas kehidupan yang dijelaskan aturannya adalah tata cara makan. Di antara adab dan tata cara makan itu adalah:
Pertama : Membaca bismillah sebelum makan dan minum.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Amru bin Salamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَا غُلامُ سَمِّ اللَّه وَكُلْ بيمينِكَ وكلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai anak sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa-apa yang dekat denganmu”.[1]
Dan apabila seseorang lupa mengucapkan bismillah saat akan menyantap makanan maka hendaklah dia menyebut nama Allah saat mengingatnya. Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Aisyah radhiallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca:
بِسْمِ اللهِ
Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca:
بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ.[2]
Kedua : Makan dan minum dengan tangan kanan. Dan tidak boleh bagi seorang muslim makan dan minum menggunakan tangan kiri.
Di dalam riyawat Muslim di dalam kitab shahihnya.
من حديث سلمة بن الأكوع، أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – بِشَمَالِهِ فقال النبي – صلى الله عليه وسلم -: “كُلْ بِيَمِينِكَ” قال: لاأستطيع. قال: “لَا اسْتَطَعْتَ”، مَا مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ قا ل: فَمَا رَفعهَا إِلَى فِيهِ”
Dari hadits Salamah bin Akwa’ bahwa seorang lelaki makan di sisi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan tangan kirinya maka beliau menegurnya, “Makanlah dengan tangan kananmu”. Lelaki itu berkata: Aku tidak bisa” . Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya: Kamu tidak akan bisa. Tidak ada sesuatu apapun yang menghalanginya kecuali kesombongan. Perawi berkata: Maka diapun tidak mampu mengangkat tangannya ke mulutnya”.[3]
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya.
من حديث ابن عمر: أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya dan apabila dia minum maka hendaklah dia minum dengan tangan kanannya, sebab sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”.[4]
[Disalin dari آداب الطعام Penulis Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Penerjemah Muzaffar Sahidu, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2010 – 1431]
______
Footnote
[1] Al-Bukhari no: 5376 dan Muslim: 2022
[2] HR. Al-Turmudzi: 3767
[3] HR. Muslim: 2021
[4] Muslim: 2020
Referensi : https://almanhaj.or.id/38829-adab-makan.html